Cara Pembuatan Anti Hama Alami

Hama atau hewan pengganggu bisa muncul di mana saja, termasuk pada tanaman hidroponik yang anda sedang budidayakan. Salah satu solusi yang bisa digunakan untuk mengendalikan hama adalah dengan membuat sendiri anti hama alami. Di bawah ini kita akan memberi tahu bagaimana pembuatan anti hama secara alami untuk tanaman hidroponik.

Namun sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya anda mengetahui berbagai manfaat dari anti hama alami. Mengapa anda harus memakai anti hama alami? Karena penggunaan anti hama kimia dapat memberikan dampak negative pada tanaman. Tanaman anda akan terpapar zat-zat kimiawi yang berbahaya pada sayuran karena akan dimakan oleh manusia.

anti hama

Keuntungan Menggunakan Anti Hama yang Alami untuk Tanaman

Penggunaan Anti Hama yang Alami pada Tanaman Hidorponik juga memberikan keuntungan lain, yaitu:

  • Relatif Murah karena hanya membutuhkan tanaman lain dan aman terhadap lingkungan
  • Cepat terdegradasi (zat pembasmi hama) sehingga aman terhadap lingkungan
  • Tidak membuat tanaman terpapar zat kimiawi
  • Mudah dibuat dan diaplikasikan bagi anda yang sedang membudidayakan tanaman hidroponik.
  • Menghasilkan produk pertanian yang aman dan sehat
  • Sebagai cara pengendalian hama, penggunaan anti hama secara alami ini juga sangat cocok digabungkan atau dikolaborasikan dengan cara pengendalian hama yang lain.

Cara Membuat Anti Hama Alami

Kali ini, kami mencontohkan pembuatan anti hama alami untuk tanaman hidroponik dengan memanfaatkan bawang putih sebagai bahan alami utamanya. Bawang putih dikenal memiliki sifat fungisida atau pestisida alami yang bisa untuk melawan hama seperti ulat, kutu daun, semut, rayap, kumbang, siput, ulat daun dan lainnya.

Bahan dan Alat

  • 85 gram Bawang Putih
  • Minyak Sayur Secukupnya
  • Detergen atau Sabun
  • Air secukupnya
  • Alat penyaring
  • Botol

Cara Pembuatan

Pertama-tama potong terlebih dulu bawang putih. Hancurkan bawang putih hingga bagian yang sangat kecil. Anda bisa menggunakan alat peremuk bawang putih Lalu campurkan dengan minyak sayur dalam sebuah wadah. Setelah tercampur, diamkan hingga seharian atau 24 jam. Keesokan harinya, anda tambahkan sabun atau detergen dan air secukupnya.

Aduk hingga merata. Simpan dalam wadah seperti botol selama 3 hari lamanya. Selanjutnya, campuran tersebut bisa anda gunakan sebagai anti hama alami. Tambahkan air untuk mengencerkan campuran tersebut, Kocok sebelum dipakai lalu semprotkan ke arah hama tanaman hidroponik atau ke seluruh bagian tanaman pada pagi hari.

Semprotkan pada bagian tamanan seminggu sekali untuk memberikan perlindungan tanaman dari serangga. Jika musim penghujan, anda perlu menyemprotkannya dua kali seminggu. Sembari menyemprot, anda perlu mengecek secara rutin bagaimana perkembangan pembasmian hama tanaman tersebut. Jika campuran sudah habis, anda bisa menyetoknya dengan mencampurkannya dengan air lagi.

Cara kerja anti hama alami ini berangsur-angsur dengan merusak perkembangan telur, larva dan pupa hama tanaman, kemudian ia juga menyebabkan reproduksi serangga betina terhambat, memberikan rasa tidak enak sehingga hama menolak makan,dan mengusir serangga pada bagian tanaman tertentu. Anti hama tersebut bisa anda pakai menggunakan semprotan.

Itulah beberapa cara pembuatan anti hama alami untuk tanaman hidroponik. Segera budidayakan tanaman hidroponik di rumah anda dengan mengunjungi situs Makhrojafarm.com. Makhrojafarm.com memberikan anda panduan serta informasi mengenai serba-serbi seputar budidaya tanaman hidroponik. Ada pula beberapa tips pertanian dan peternakan yang juga bermanfaat sebagai informasi tambahan buat anda.

Kesalahan yang Dilakukan Hidroponik Pemula

Kesalahan yang Dilakukan Pemula Hidroponik

Tempat tinggal di daerah Jabodetabek umumnya memiliki lahan yang terbatas. Oleh karenya, Anda yang memiliki minat bercocok tanam tentu sangat sulit untuk mengembangkan hobi tersebut. Namun, kini sudah tidak perlu khawatir lagi karena pelatihan hidroponik Bekasi akan membantu Anda mewujudkan hal tersebut. Pelatihan ini akan membantu Anda mengembangkan tanaman hidroponik di tempat terbatas.

Keuntungan mengikuti pelatihan adalah Anda akan terhindar dari kesalahan yang umum dilakukan pengembang hidroponik pemula. Kesalahan ini bisa saja membuat tanaman hidroponik gagal tumbuh dan mati. Oleh karenanya, penting bagi “petani” hidroponik pemula untuk memahami kesalahan umum apa saja yang harus dihindari sebelum memulai.

4 kesalahan yang sering dilakukan pemula di Hidroponik

  1. Kurang Terkena Sinar Matahari

Sinar matahari merupakan asupan penting yang diperlukan oleh setiap tanaman. Adanya sinar matahari akan membuat tanaman mampu berfotosintesis dan memperoleh makanannya setiap hari. Sebaliknya, ketika tanaman tidak memperoleh sinar matahari yang cukup, maka tanaman akan mengalami gejala etiolasi. Alhasil, tanaman justru tidak dapat tumbuh dengan baik dan batang tidak kokoh.

  1. Menanam Semua Jenis Tanaman dalam Satu Sistem

Sebenarnya sah-sah saja jika Anda ingin mengembangkan berbagai macam tanaman dalam suatu sistem hidroponik misalnya saja hidroponik dengan paralon vertikal. Namun, tentu ada persyaratan yang harus Anda penuhi jika ingin menanam berbagai macam sayuran. Misalnya saja nutrisi yang berbeda hingga masa panennya yang tentu tidak seragam.

Oleh karenanya, hal pertama yang harus dihindari adalah jangan memberikan perawatan yang sama rata pada tanaman yang berbeda jenisnya. Jika Anda masih awam, cobalah menanam tanaman yang mudah saja seperti daun kangkung, bayam dan selada. Ketika Anda sudah berhasil panen dengan tanaman ini, Anda bisa mencoba tanaman yang lebih sulit lagi.

  1. Mencoba Semua Sistem yang Belum Terlalu Dipahami

Masalah pada pemula hidroponik adalah terlalu terburu-buru dan semangat di awal namun di akhirnya justru bosan. Kebosanan ini sendiri bisa jadi timbul karena Anda sudah mengeluarkan terlalu banyak dana untuk mencoba semua jenis hidroponik namun gagal.

Hal ini dapat diatasi dengan fokus hanya pada satu sistem bercocok tanam saja.

  1. Semaian Benih Tidak Disiram

Masa semai adalah masa penting yang menentukan apakah tanaman Anda berhasil tumbuh dan berkembang. Apabila Anda tidak memberikan nutrisi yang cukup pada benih tanaman yang sedang masa tumbuh, maka tanaman akan stress dan bahkan mati.

Oleh karena itu, sangat disarankan agar Anda mengecek kondisi tanaman setiap sore maupun pagi apakah kering atau tidak. Selain pengecekan berkala, Anda bisa mengatasinya dengan menggunakan medium yang mampu menahan air dalam waktu lama, misalnya saja busa.

Pelatihan Hidroponik Bekasi oleh Makhroja Farm

Penting mengikuti pelatihan hidroponik Bekasi yang diselenggarakan oleh ahlinya. Dengan mengikuti pelatihan, Anda akan terhindar dari kesalahan yang tidak perlu dan hasil tanaman pun semakin maksimal. Salah satu tempat yang memberikan pelatihan berkebun ala hidroponik adalah Makhroja Farm. Anda bahkan dapat mengunjungi kebun hidroponik Makhroja Farm di daerah Bojongkoneng, Sentul City Bogor.

untuk info tentang pelatihan hidroponik bisa mengklik tautan dibawah ini :

Demikian artikel tentang Kesalahan Hidroponik pemula

Keunggulan Menanam dengan Sistem Hidroponik

Keunggulan Menanam dengan Sistem Hidroponik

Hidroponik adalah cara lain bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah. Sistem menanam ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan menggunakan media tanah. Jenis tanamanan yang dapat dikembangkan juga sangat beragam. Cara menanam ini sangat cocok diterapkan bagi anda yang memiliki sedikit lahan kosong seperti daerah perkotaan.

8 Keunggulan Menanam Hidroponik

1.Bisa di Lahan Sempit

Proses menanam ini dapat dilakukan pada lahan yang sangat terbatas. Media tanam dapat dibuat bertingkat sehingga membuat tanaman yang dihasilkan jauh lebih banyak. Bagi anda yang tinggal di daerah perkotaan, tanah merupakan hal yang langka dan mahal. Oleh sebab itu sistem bertanam ini sangat ideal karena tidak membutuhkan lahan luas atau tanah sebagai medianya.

2.Lebih Hemat Air

Penggunaan air menjadi sangat efisien karena tanaman tidak perlu terus disiram. Media yang digunakan adalah air statis yang diberikan nutrisi. Akar tanaman langsung terhubung dengan air yang mengalirkan nutrisi tersebut. Oleh sebab itu tanaman tidak perlu disiram terus-menerus dalam jumlah banyak karena kebutuhan airnya telah terpenuhi.

Sistem NFT

3.Panen Lebih Banyak

Panen yang didapatkan dari sistem ini lebih banyak dibandingkan menanam di media tanah, dengan luas lahan yang sama. Proses panen juga akan lebih mudah dan bersih karena menggunakan media air. Tanaman yang diberi nutrisi secara langsung juga memiliki kemampuan tumbuh yang lebih cepat sehingga menghemat waktu tanam.

4.Bisa Menanam di Semua Cuaca

Menanam dengan media air ini tidak terpengaruh oleh cuaca. Anda bisa terus menanam meskipun sedang musim kemarau. Hal ini karena media air yang digunakan akan membuat tanaman tidak akan mati kekeringan. Berbeda dengan media tanam tanah yang harus terus disiram saat musim kemarau tiba, jika tidak maka tanaman akan mati atau tidak sehat.

5.Hemat Biaya Perawatan

Perawatan yang dilakukan sangat sederhana, sehingga jika anda menjadikan usaha sayuran organik akan menghemat biaya perawatan. Anda tidak perlu membersihkan rumput yang mungkin tumbuh karena sistem tanam ini hanya menumbuhkan bibit yang ditanam. Pupuk sebagai tambahan juga tidak diperlukan karena nutrisi tanaman sudah melalui air.

6.Menghasilkan Tanaman Organik

Tanaman yang dihasilkan lebih sehat karena tidak memerlukan pestisida untuk membasmi hama. Pestisida banyak digunakan oleh para petani untuk membasmi hama meski berbahaya. Hama sulit masuk ke dalam sistem tanam karena media yang menggunakan air bersih. Jika hama menyerang anda dapat melakukan pembasmian yang lebih mudah karena sistem tanam yang berkelompok.

7.Menciptakan Lingkungan Tanam Sehat

Menanam dengan sistem ini akan membuat tanaman lebih sehat karena lingkungan tanam yang bersih. Pengendalian lahan menjadi lebih mudah karena media tanam yang relatif kecil dan mudah dipindahkan. Hal ini membuat tanaman yang dikembangkan akan memiliki resiko terserang hama yang jauh lebih kecil. Tanaman juga lebih bersih karena tidak menggunakan media tanah.

8.Metode Mudah

Metode pananaman ini sangat mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Bahan yang digunakan juga bisa dari barang bekas yang tidak digunakan. Bahan yang dapat digunakan seperti botol plastik bekas, jerigen bekas, ember bekas dan lainnya. Cara menanam ini juga mulai  digunakan dalam skala besar. Usaha yang berkaitan adalah penyediaan sayuran organik.

Bagi anda yang ingin mendapatkan pelatihan dasar hidroponik dapat mengunjungi website Makhrojafarm.com. Banyak sekali pengusaha yang telah berhasil menerapkan sistem menanam dengan media air melalui pelatihan dari Makhroja Farm. Anda dapat mengikuti pelatihan dengan tujuan menjadi pengusaha sayuran organik atau untuk konsumsi pribadi.

Macam – macam Sistem Hidroponik Terpopuler

Macam-Macam Sistem Hidroponik Terpopuler

Budidaya tanaman dengan menggunakan sistem hidroponik banyak dilakukan saat ini. Hal ini karena sistem tanam ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan menggunakan media tanah. Anda dapat mencoba menanam dengan menggunakan sistem hidroponik yang cocok. Berikut macam-macam sistem hidroponik yang banyak digunakan.

Macam-Macam Sistem Hidroponik yang Populer

1.Wick System

Wick system adalah hidroponik sederhana yang menggunakan sumbu sebagai penghubung air bernutrisi dengan penampung media tanam. Sistem ini pasif dan sumbu berfungsi untuk mengalirkan nutrisi ke tanaman. Air yang mengandung nutrisi tersebut dapat mencapai tanaman dengan menggunakan prinsip kapilaritas.

Sistem ini bekerja maksimal untuk tumbuhan dengan ukuran kecil. Sedangkan untuk tumbuhan berukuran besar yang membutuhkan banyak air kurang efisien.

2.Drip Irigation 

Teknik ini disebut juga dengan sistem fertilizer. Sistem ini menyalurkan unsur hara yang dibutuhkan tanaman menggunakan irigasi. Air yang diteteskan telah dicampur dengan nutrisi atau pupuk sehingga pertumbuhan maksimal. Keuntungan sistem ini adalah tidak perlu melakukan pemupukan karena pupuk telah di campurkan saat proses penyiraman.

Keuntungan lain adalah efisiensi penggunaan nutrisi dalam jumlah kecil namun dilakukan secara terus menerus.

3.Ebb and Flow

Sistem pasang surut ini menggunakan konsep dimana tanaman mendapatkan nutrisi, air dan oksigen melalui proses pasang dan surut. Sistem ini menggunakan pompa yang terhubung dengan timer otomatis. Air yang berisi nutrisi akan di alirkan ke dalam media, lalu nutrisi dikembalikan ke dalam penampungan secara bergantian.

Hidroponik ini disarankan menggunakan wadah yang cukup besar agar pertumbuhan tanaman tidak saling mengganggu.

4.NFT 

NFT (Nutrient Film Technique) adalah sistem yang sangat populer dan banyak digunakan. Konsepnya adalah tanaman dengan akar yang menggantung pada air bernutrisi yang dangkal. Air tersebut memiliki sirkulasi agar tanaman mendapatkan semua kebutuhan nutrisi dan oksigen. Lapisan polyethylene digunakan sebagai media tanaman untuk tumbuh.

Sistem NFT

Air yang terus mengalir membuat anda tidak perlu melakukan penyiraman menggunakan timer, sehingga sistem satu ini sangat menguntungkan.

5.Aeroponic 

Sistem pengabutan ini menggunakan kecanggihan teknologi untuk menyemprotkan kabut secara langsung ke akar tanaman. Hidroponik di udara ini dilakukan dengan menggantungkan akar tanaman tanpa media. Semua kebutuhan nutrisi dipenuhi dengan cara menyemprotkan larutan kabut yang mengandung air, nutrisi dan oksigen ke akar.

Sistem ini membuat tanaman lebih cepat tumbuh karena akar lebih mudah menyerap kebutuhan nutrisinya melalui kabut tersebut.

6.Drip System

Sistem tetes ini merupakan salah satu yang populer untuk bertani secara hidroponik. Timer dibutuhkan untuk mengontrol pompa yang meneteskan nutrisi ke tanaman. Kekurangan sistem ini adalah harus dilakukan pengecekan secara berkala untuk menghindari air habis. Banyaknya sirkulasi air juga dapat menyebabkan larutan menjadi asam dan perubahan warna.

7.Water Culture 

Sistem rakit apung ini menggunakan metode dengan akar tanaman yang dibiarkan tersuspensi didalam larutan nutrisi. Oksigen didapatkan tanaman dengan pompa yang menggunakan prinsip difusi udara. Gelembung oksigen tersebut dapat membuat tanaman lebih cepat tumbuh dan menyerap nutrisi didalam air.

Selain 7 jenis diatas, masih banyak lagi macam-macam sistem hidroponik yang dapat diterapkan. Untuk mempelajari berbagai jenis hidroponik seperti disebutkan, anda dapat mengikuti pelatihan di Makhroja Farm. Informasi mengenai pelatihan dasar hidroponik dapat dilihat langsung dengan mengunjungi website makhrojafarm.com.

Program pertanian Makhroja Farm menyediakan banyak pelatihan untuk pemula yang ingin mendalami hidroponik. Dengan hidroponik anda dapat menghasilkan sayuran sendiri dan tentu saja sangat organik. Pertanian organik merupakan salah satu program unggulan yang dapat dipelajari di Makhrojafarm.com.

Hidroponik Kangkung

Cara Mudah Hidroponik Kangkung

Kangkung merupakan salah satu sayuran yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Sayur ini mudah dibudidayakan dan memiliki waktu tumbuh yang cepat. Namun kangkung yang di jual biasanya tidak organik. Sayur organik ini dapat ditanam di pekarangan rumah dengan menggunakan sistem hidroponik kangkung.

Cara Mudah Hidroponik Kangkung

1.Persiapan Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan untuk menanam kangkung dengan sistem hidroponik sangat mudah. Peralatan tersebut adalah wadah media, bibit kangkung, pupuk hidroponik untuk kangkung dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Alat bisa menggunakan baskom bekas yang memiliki lubang atau polybag yang berukuran sedang.

2.Pemilihan Bibit Kangkung

Pilihlah bibit kangkung unggul dan berkualitas untuk memperoleh hasil yang baik. Bibit yang baik memiliki beberapa kelebihan dibanding bibit biasa. Kelebihan tersebut seperti mudah dipanen, tumbuh serentak, tidak mudah berbunga dan tidak merambat. Kangkung yang tidak tumbuh serentak akan membuat proses panen tidak merata.

3.Penyemaian Bibit Kangkung

Bibit yang telah dipilih harus direndam dalam air selama satu hari. Lalu buanglah bibit yang mengapung karena tidak dapat tumbuh. Bibit terpilih selanjutnya di bungkus dengan kain untuk proses pertumbuhan cambah. Siram bibit tersebut dengan air hangat untuk menjaga kain tetap basah. Kecambah kangkung akan tumbuh setelah beberapa hari didalam kain.

4.Pemberian Nutrisi Kangkung hidroponik

Nutrisi untuk kangkung umumnya sama dengan tanaman lainnya. Zat ini harus diberikan dengan komposisi yang tepat agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.  AB mix yang biasa digunakan untuk hidroponik bisa digunakan untuk asupan gizi bagi kangkung.

5.Pembuatan Wadah Tanam

Kangkung dengan sistem hidroponik dapat dilakukan di wadah yang berukuran cukup besar dengan banyak lubang. Wadah berlubang yang banyak digunakan misalnya besek. Bagian bawah besek bisa dilapisi busa aquarium yang tidak digunakan lagi. Bibit yang telah disemaikan dapat langsung di pindah ke dalam wadah tersebut.

6.Perawatan Kangkung Hidroponik 

Kangkung lebih efisien jika ditanam dalam jumlah banyak dan berdekatan. Perawatan juga semakin mudah dilakukan dan hasil panen yang didapat lebih banyak. Perawatan kangkung cukup dengan memperhatikan kebutuhan nutrisinya. Perhatikan kenaikan komposisi nutrisi agar kangkung dapat tumbuh optimal. Terus lakukan perawatan hingga masa panen tiba.

7.Hama Kangkung 

Kangkung umumnya tanaman yang sulit terserang hama. Namun jika salah satu kangkung terlihat bercak hitam atau layu segeralah potong bagian tersebut. Pemotongan bagian tersebut untuk mencegah penyebaran hama yang menyerang kangkung. Perhatikan  batang kangkung saat melakukan penyiraman nutrisi untuk mengetahui serangan hama.

8.Panen Kangkung

Kangkung dapat dipanen setelah 4 hingga 6 minggu. Proses tumbuh kangkung tergolong cepat dan dapat ditanam dimana saja. Panenlah kangkung saat masih segar dan belum muncul bunga. Kangkung yang sehat akan tumbuh serentak sehingga proses pemanenan menjadi lebih mudah. Cara panen cukup dengan mencabut kangkung yang telah siap panen tersebut.

Hidroponik  sangat mudah dilakukan, apalagi jika anda telah melakukan pelatihan hidroponik dasar. Pelatihan ini terkait beberapa teknik hidroponik yang dapat dilakukan untuk kangkung dan tanaman lainnya. Untuk mengikuti pelatihan tersebut anda dapat mengunjungi situs Makhroja Farm.

Makhroja Farm menyediakan pelatihan dan alat-alat untuk menanam dengan sistem hidroponik. Bahkan disini juga menyuplai pasokan sayuran organik ke beberapa tempat. Anda yang berminat menjadi peternak dan petani profesional dapat mengikuti pelatihan di sini. Pelatihan dibimbing oleh para ahli yang telah banyak mencetak pengusaha ternak dan pengusaha hidroponik sukses.

Demikian Artikel Hidroponik Kangkung

Hidroponik Cabe

Cabe dengan Cara Hidroponik Sederhana 

Hidroponik Cabe – Akhir-akhir ini harga cabe terus mengalami kenaikan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menanam cabe. Salah satu cara menanam cabe yang efisien adalah dengan menggunakan hidroponik. Hidroponik cabe dapat dilakukan agar tidak perlu membeli cabe di pasar mengingat harganya yang cukup mahal.

Hidroponik Cabe
Cabe dengan sistem wick

5 Cara Sederhana Hidroponik Cabe

1.Persiapan Bibit Cabe

Bibit cabe untuk hidroponik dapat dengan mudah dibeli pada toko tanaman dan toko pertanian. Hidroponik dapat digunakan untuk menanam semua jenis cabe seperti cabe rawit, cabe merah, cabe keriting, cabe pelangi dan lainnya. Anda dapat memilih jenis cabe yang diinginkan untuk ditanam sesuai dengan tingkat kepedasannya.

2.Penyemaian Bibit Cabe

Penyemaian bibit cabe untuk hidroponik sama dengan penyemaian konvensional. Benih cabe direndam terlebih dahulu untuk mempercepat proses menjadi cambah. Pisahkan benih yang tenggelam dan terapung. Benih yang terapung tersebut harus di buang karena tidak baik untuk dijadikan bibit cabe. Lalu bungkus bibit dalam kain basah selama satu hari hingga berkecambah.

Kecambah dapat mulai disemaikan ke tanah atau media hidroponik, misal sekam yang telah dibakar dan sabut kelapa. Pastikan tempat penyemaian tidak mendapat cahaya matahari secara langsung. Lakukan penyiraman setiap hari hingga bibit cukup besar dan siap untuk dipindahkan. Perhatian penyiraman, jangan kekurangan atau kelebihan air yang dapat membuat penyemaian terganggu.

3.Transplanting (Pemindahan Bibit Cabe)

Transplating adalah proses pemindahan bibit siap tanam ke media yang digunakan untuk pertumbuhan. Pada hidroponik untuk cabe, bibit baru bisa dipindahkan setelah memiliki daun sejati. Tujuannya adalah agar akar cabe cukup kuat dan tidak layu ketika dipindahkan ke media hidroponik. Hal ini karena media hidroponik menggunakan media air.

4.Media Tanam Hidroponik

Menyediakan media tanam hidroponik dilakukan sebelum melakukan proses transplanting. Sistem hidroponik yang dapat digunakan seperti wick, polybag, deep water culture dan menggunakan pot yang disiram setiap hari. Siapkan wadah berupa pot atau polybag untuk wadah media tanaman yang digunakan. Isilah media dengan sekam bakar yang dicampur zeloit, pecahan genting dan lainnya.

Penyemprotan dapat diberikan dengan menggunakan pupuk daun. Pupuk ini dapat digunakan untuk memberi unsur hara yang dibutuhkan tanaman cabe. Penyemprotan dapat dilakukan sekitar seminggu sekali. Setelah muncul putik cabe lakukan penyemprotan dengan pupuk buah seperti POC, baifolan, gandasil A/B, growmore, nasa dan supergrow.

5.Nutrisi Khusus Hidroponik Cabe

Nutrisi tanaman sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Beberapa nutrisi yang dibutuhkan tersebut seperti Kalium (NPK), Fosfor dan Nitrogen. Komposisi nutrisi tersebut harus seimbang agar pertumbuhan cabe menjadi optimal. Jika terlalu banyak nitrogen maka tanaman cabe akan menjadi mandul dan tidak menghasilkan buah.

Nutrisi untuk cabe dapat dibeli pada toko pertanian dengan komposisi yang tepat. Jadi anda tidak perlu takut menanam karena pasti berhasil. Pengecekan rutin dapat dilakukan untuk memantau pertumbuhan cabe. Selain itu perhatikan serangan hama yang mungkin terjadi selama pertumbuhan cabe tersebut.

Menanam cabe kadang memiliki kesulitan sendiri yang membuat banyak orang tidak berhasil. Anda dapat mengikuti pelatihan dasar hidroponik untuk menanam dan tanaman lainnya. Pelatihan dasar ini diberikan untuk membantu memahami cara menanam dengan media air. Salah satu yang menyediakan pelatihan ini adalah Makhroja Farm.

Untuk keterangan yang lebih lengkap dapat membuka situs Makhrojafarm.com. Semua informasi pelatihan dan program-program menarik yang ditawarkan dapat anda lihat di situs tersebut. Anda juga bisa sekalian membeli peralatan hidroponik  dan berbagai sayuran di Makhroja Farm.

Hidroponik Sederhana

Hidroponik merupakan cara menanam dengan menggunakan air sebagai pengganti tanah. Sistem menanam ini banyak disukai karena bersifat organik. Pengendalian hama yang mudah membuat tanaman tidak memerlukan pestisida yang berbahaya. Hidroponik sederhana telah banyak dilakukan karena tidak membutuhkan lahan yang luas.

7 Cara Menanam Hidroponik Sederhana

1.Siapkan Alat

Alat yang dibutuhkan adalah botol bekas, kain bekas untuk sumbu, gelas plastik air mineral bekas, bibit, nutrisi dan media tanam. Media tanam dapat dipillih seperti batu bata, sekam, pasir malang dan lainnya. Media sebaiknya pilih saja yang paling mudah ditemukan di lingkungan anda. Nutrisi untuk tanaman dapat dibuat sendiri atau membeli di toko pertanian agar lebih praktis.

2.Pilih Sistem Wick

Wick adalah salah satu jenis hidroponik yang dapat digunakan untuk pemula. Hidroponik dengan wick memiliki metode pembuatan yang sangat mudah. Prinsip yang digunakan layaknya kompor tradisional yang menyerap minyak dari bagian bawah. Tanaman akan mendapatkan kebutuhan air dan nutrisi melalui sumbu yang menghubungkan tanaman dengan air yang di beri nutrisi.

3.Semai Benih di Media Rockwoll

Saat membeli bibit tanaman, anda dapat langsung memesan rockwoll sebagai media tanam. Rockwoll adalah media tanam yang dapat digunakan untuk menyemai bibit tanaman yang di inginkan, misal bibit sayur kangkung. Bibit akan mulai tumbuh pada media setelah 1 hingga 2 hari setelah proses penyemaian dimulai. Media semai ini harus disiram untuk menjaga kelembabannya.

4.Membuat Larutan Nutrisi

Persiapan yang tidak kalah penting adalah larutan nutrisi. Larutan ini harus disiapkan jika benih telah siap untuk dipindahkan ke hidroponik buatan. Untuk sayuran nutrisi yang digunakan dapat di beli pada situs online atau di toko pertanian. Proses pencampuran harus mengikuti aturan agar nutrisi yang diberikan sesuai, sehingga tanaman akan tumbuh dengan baik.

5.Tanam Bibit

Bibit yang telah disemaikan selanjutnya akan dipindahkan ke sistem hidroponik yang telah dibuat dan diberi air bernutrisi. Pemindahan bibit tidak terlalu sulit dilakukan, namun kehati-hatian adalah keharusan agar tidak merusak bibit tersebut. Media rockwall yang telah memiliki bibit dipindahkan ke bagian atas hidroponik yang telah dibuat dan diberi air bernutrisi sebelumnya.

6.Perawatan

Perawatan yang harus diperhatikan hanya satu, yaitu air nutrisi. Jangan sampai air nutrisi habis sehingga tanaman kekurangan makan dan mati. Segera isi air nutrisi jika telah berkurang banyak sesuai dengan takaran yang dianjurkan. Bersihkan juga lumut yang tumbuh di dalam botol, lumut ini menjadi lebih mudah tumbuh karena air tersebut mengandung nutrisi.

7.Panen

Panen dapat dilakukan saat tanaman telah mencapai pertumbuhan yang diinginkan. Tanaman yang banyak ditanam menggunakan sistem hidroponik adalah sayuran dengan masa tumbuh singkat. Tanaman yang siap panen dapat dicabut dengan hati-hati agar sayuran tersebut tidak rusak. Selanjutnya hasil panen siap untuk di nikmati atau dijual.

Cara membuat sistem hidroponik sangat mudah dan dapat dilakukan saat waktu luang anda. Sistem yang digunakan sangat sederhana dan tidak membutuhkan banyak biaya. Hasil panen menggunakan cara tanam ini lebih banyak karena hanya membutuhkan sedikit lahan. Bagi anda yang ingin memiliki tanaman dapat menerapkan sistem ini meski tidak memiliki tanah yang luas.

Hidroponik sederhana juga dapat dipelajari dengan melakukan pelatihan di makhrojafarm.com. Disini menyediakan berbagai pelatihan hidroponik untuk yang ingin mencoba cara tanam ini. Pelatihan ini membuat anda menjadi ahli dibidang ini sehingga meski dilakukan dalam jumlah besar tidak akan gagal. Makhroja Farm juga menyediakan banyak sayuran organik hasil hidroponik.

× Chat ke WA disini