4 Tanaman buah Bernilai Ekonomi Untuk Menambah Penghasilan

Anda dapat menjadikan lahan kosong untuk menanam tanaman buah yang menghasilkan sebagai tambahan penghasilan anda.

Ternyata tidak hanya tanaman sayuran, namun metode penanaman hidroponik juga dapat Anda aplikasikan untuk budidaya beberapa jenis buah. Untuk dapat mengembangkan sistem bertani buah hidroponik, tentu Anda membutuhkan bimbingan agar tanaman buah Anda dapat tumbuh maksimal.

Bahkan anda dapat menanam buah-buahan bervolume besar seperti melon, semangka dan banyak lainnya dengan menggunakan metode hidroponik. Selain buah-buahan besar, jenis buah-buahan kecil dan bernilai ekonomis tinggi seperti blueberry, strawberry dan anggur juga bisa Anda budidayakan menggunakan media tanam hidroponik.

4 Buah yang Dapat Dikembangkan dengan Metode Hidroponik

1. Tanaman Buah Melon

4 tanaman buah

Anda tidak akan menyangka bila buah mahal seperti melon dapat anda budidayakan dengan metode hidroponik. Tanaman berbuah besar seperti melon bahkan dapat Anda kembangkan menggunakan sistem hidroponik juga, menggunakan sistem DBS.

Namun, tentu ada beberapa langkah yang harus Anda pertimbangkan ketika bertani tanaman melon dengan sistem hidroponik. Langkah penting seperti pemilihan bibit yang unggul, proses penyemaian tanaman, pemindahan bibit tanaman, pemberian nutrisi tanaman serta pemeliharaan buah melon agar dapat dipanen dengan optimal.

2. Tanaman Buah Anggur

Tanaman buah anggur umumnya hidup dengan subur di daerah dengan tingkat intensitas curah hujan tinggi. Masyarakat Eropa membudidayakan anggur sejak 6000 tahun lalu hingga kini sudah banyak manusia menemukan 60 jenis varietas anggur baru. Untuk membudidayakan tanaman anggur dengan metode hidroponik, Anda bisa memanfaatkan media berupa tabulampot.

Meski merupakan tanaman yang dapat dengan mudah dibudidayakan menggunakan sistem hidroponik, namun cara perawatannya membutuhkan ketelatenan sendiri. Misalnya saja, Anda harus menanam tanaman anggur pada kelembaban udara 40 hingga 60 persen. Anda sebaiknya menanam anggur dengan daerah yang memiliki suhu dari 25 – 31 celcius untuk menanam anggur dengan optimal.

3. Buah Blueberry

akan memberikan Anda pelatihan mengembangkan tanaman blueberry. Anda sebaiknya menenanam Buah blueberry dengan metode hidroponik agar dapat berkembang biak dengan optimal. Oleh karenanya, tanaman blueberry cocok untuk dikembangbiakkan secara hidroponik tanpa medium tanah.

Salah satu media budidaya terbaik untuk tanaman blueberry adalah cocopeat. Sementara untuk menyemaikan tanaman ini dapat menggunakan potongan gelas plastik besar, serta pot berukuran kecil. Sebaiknya anda menggunakan polybag untuk menanam buah ini, karena tingkat kepekaan tanaman ini sangatlah tinggi.

4. Buah Strawberry

Buah strawberry memiliki nilai ekonomis tinggi karena permintaan pasar yang cukup besar pada komoditas satu ini. Menariknya adalah, Anda dapat menanam tanaman ini dengan

Saking menguntungkannya sistem pertanian hidroponik, hingga kini sudah banyak petani di Indonesia yang mengembangkan kebun strawberry menggunakan media tanpa air. Metode pengembangan tanaman strawberry secara hidroponik adalah dengan memanfaatkan sistem tetes.

 

Makhroja Farm merupakan usaha yang bergerak di bidang sub sistem pertanian hidroponik. Sementara usaha pertaniannya berfokus kepadap pengembangan hidroponik untuk berbagai jenis tanaman. Anda bisa memperoleh pelatihan intensif pengembangan hidroponik dari rumah oleh Makhroja Farm.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai jadwal pelatihan intensif yang diselenggarakan Makhroja Farm, Anda dapat mengunjungi website PELATIHAN HIDROPONIK. Di website ini, Anda juga bisa memperoleh informasi mengenai peralatan apa saja yang dapat anda beli.

Pestisida Kimia atau Pestisida Alami?

Metode tanam hidroponik saat ini sedang gandrung diminati. Hidroponik sendiri adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air, tanpa sedikitpun tanah. Perlu diketahui, banyak anggapan tanaman hidroponik tidak membutuhkan pestisida untuk perawatannya. Padahal metode penanaman ini juga bisa terserang hama.

Maka sebaiknya, untuk mengatasi hal tersebut pestisida bisa jadi solusi. Lalu bagaimana sebaiknya menggunakan pestisida, apakah pestisida kimia atau pestisida alami yang digunakan untuk hidroponik? Berikut adakah pengertian masing-masing pestisida yang cocok untuk tanaman hidroponik.

Pestisida Kimia

Pestisida Kimia adalah pestisida yang memanfaatkan campuran bahan-bahan kimia yang bisa anda dapatkan dengan mudah di toko-toko pertanian. Penggunaannya yang praktis serta mudah membuat para petani, termasuk yang membudidayakan tanaman hidroponik menggunakan pestisida jenis ini, Namun demikian, penggunaan pestisida kimia untuk tanaman hidroponik tidak dianjurkan dan malah mencemari tanaman.

Zat yang terkandung di dalam pestisida kimia bahkan dapat mengganggu kesehatan orang yang memakan tanaman hidroponik tersebut, berupa zat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker. Penyemprotan pestisida kimia membuat zat kimia tertinggal di batang dan daun tanaman hidroponik dan mengendap di dalamnya.

Pestisida Alami

Sebaliknya, ada juga pestisida alami yang sangat dianjurkan untuk tanaman hodroponik. Pestisida alami terbuat dari campuran beberapa tanaman misalnya adalah bawang putih, kunyit, sereh, merica dan lengkuas. Dengan menggunakan pestisida ini, tanaman hidroponik yang dihasilkan lebih sehat karena tidak terpapar kandungan zat kimia berbahaya,

Namun demikian, karena dibuat sendiri kualitasnya dalam membunuh hama dan penyakit belum bisa diukur. Kualitasnya dalam membunuh hama dan penyakit tanaman masih kalah dari pestisida kimia. Penggunaan pestisida organic atau alami akhir-akhir ini mulai dikembangkan, banyak petani mulai sadar akan risiko pestisida kimia yang semakin membahayakan.

Membuat Pestisida dan Insektisida Alami

Anda bisa mempraktekkan sendiri dengan menggunakan bahan-bahan alami untuk dapat membuat pestisida dan insektsida alami. Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain bawang putih, kunyit, lengkuas, 3 batang serai dan merica. Untuk insektisida, campuran dari bahan-bahan ini bisa digunakan untuk mengusir hama seperti semut, lalat, tungau, ulat daun, jangkrik, belalang dan laba-laba.

Ikuti langkah membuat pestisida dan insektisida alami berikut ini:

  • Haluskan bahan-bahan yang sudah disiapkan di atas. Cara penghalusan bisa menggunakan cara ditumbuk.
  • Campur bahan yang sudah dihaluskan tersebut dengan air sebanyak 1 liter.
  • Kemudian rebus hingga mendidih, lalu pindahkan dari panci ke dalam wadah yang besar seperti mangkok atau wadah lain.
  • Campurkan sabun cuci piring ke dalam wadah tersebut. Penggunaan sabun cuci piring tersebut dimaksudkan agar tidak menyumbat semprotan pestisida
  • Aduk hingga merata dan tunggu beberapa saat hingga dingin.

Setelah dingin, masukkan campuran tadi ke alat semprotan pestisida, Anda pun sudah bisa menggunakan salah satu jenis pestisida alami untuk diaplikasikan ke tanaman hidroponik. Semprotkan pada tanaman, tambahkan setiap 3 atau 4 liter air setiap penggunaan pestisida 100 cc hingga 200 cc.

Tambahan untuk tips penggunaan pestisida alami, yaitu sebaiknya digunakan saat tanaman hidroponik sudah benar-benar dalam keadaan rusak. Maksudnya adalah jika serangan hama dan penyakit masih sedikit, jangan dulu diaplikasikan pestisida organic tersebut.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal-hal yang mengenai tanaman hidroponik, anda bisa mencari informasi di makhrojafarm.com.

Hello world!

Welcome to WordPress. This is your first post. Edit or delete it, then start writing!

× Chat ke WA disini